Sabtu, 16 November 2013
Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
1.
Pelapisan
Sosial
·
Pengertian
Masyarakat
terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai
latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri
dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial
ini maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat
yang berstrata.
Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan
ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil. Masyarakat tidak dapat dibayangkan tanpa individu,
seperti juga individu tidak dapat dibayangkan tanpa adanya masyarakat.
Betapa
individu dan masyarakat adalah komplementerdapatkita lihat dari kenyataan,
bahwa :
1. manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi
pembentukan pribadinya
2. individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa
menyebabkan (berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar masyarakatnya.
Istilah
stratifikasi atau stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang
berarti LAPISAN. Karena itu Social Stratification sering diterjemahkan dengan
Pelapisan Masyarakat.
Pitirim
A. Sorokin memberikan definisi pelapisan masyarakat sebagai berikut; Pelapisan
masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas - kelas
yang tersusun secara bertingkat (hierarchis)
Menurut
Theodorson dkk di dalam Dictionary of Sociology, pelapisan masyarakat berarti
jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam sistem
sosial (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak,
pengaruh dan kekuasaan.
·
Pelapisan Sosial Ciri Tetap Kelompok Sosial
Di dalam
organisasi masyarakat primitif pun dimana belum mengenai tulisan, pelapisan
masyarakat itu sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut:
1.
Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan -
pembedaan hak dan kewajiban
2.
Adanya kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak - hak
istimewa
3.
Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
4.
Adanya orang - orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang yang di
luar perlindungan hukum (cutlaw men)
5.
Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
6.
Adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu
secara umum
·
Pelapisan
Sosial dapat terjadi dengan cara :
1. Terjadi Dengan Sendirinya.
Proses
ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapaun
orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas
kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara
alamiah dengan sendirinya. Oleh karena sifatnya yang tanpa disengaja inilah
maka bentuk lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut
tempat, waktu dan kebudayaan di mana sistem itu berlaku.
2. Terjadi Dengan Disengaja
Sistem
pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
Sistem pelapisan yang dibentuk dengan sengaja ini dapat kita lihat misalnya di
dalam organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem, ialah :
1. Sistem fungsional, merupakan pembagian kerja kepada
kedudukan yang tingkatnya berdampingan
dan harus bekerja dalam kedudukan yang sederajat.
2. Sistem skalar, merupakan pembagian kekuasaan
menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal)
Tetapi,
ada pula kelemahan dari sistem tersebut, yaitu :
1.
Sering
terjadi kelemahan dalam menyesuaikan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
2.
Membatasi
Kemampuan Individual yang mampu, tapi karena kedudukannya yang mengangkat, maka
tidak memungkinkan untuk mengambil inisiatif.
·
Perbedaan
Sistem Pelapisan Dalam Masyarakat.
a. Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup.
Di dalam
system ini pemindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas
maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di
dalam system yang demikian itu salah-satu jalan untuk dapat menjadi anggota
lapisan dari suatu masyarakat adalah kelahiran. Sistem pelapisan tertutup kita
temui misalnya di India yang masyarakatnya mengenal system kasta.
Sistem
stratifikasi social yang tertutup biasanya juga kita temui dalam masyarakat
feudal atau masyarakat yang berdasarkan realisme. (Seperti pemerintahan di
Afrika Selatan yang terkenal masih melakukan politik hapart-heid atau perbedaan
warna kulit yang disahkan oleh undang-undang.
b. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka.
Di dalam
system yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk
jatuh kelapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang ada di atasnya.
Sistem yang demikian ini dapat kita temukan misalnya di dalam masyarakat
Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala
jabatan apabila ada kesempatan dan kemampuan untuk itu. Tetapi disamping itu
orang juga dapat turun dari jabatanya bila dia tidak mampu mempertahankannya.
Dalam
hubunganya dengan pembangunan masyarakat, system pelapisan terbuka sangat
menguntungkan. Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing
dengan yang lain. Dengan demikian orang berusaha untuk mengembangkan segala
kecakapannya agar meraih kedudukan yang dicita-citakan. Demikian sebaliknya
bagi mereka yang tidak bermutu akan semakin di desak oleh mereka yang cakap,
sehingga yang bersangkutan bias jadi jatuh ke tangga social yang lebih
rendah.
·
Beberapa Teori Tentang
Pelapisan Sosial.
Ada yang
membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini :
1. Masyarakat terdiri dari kelas atas dan kelas bawah.
2. Masyarakat terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas
atas, tengah dan bawah
3. Ada pula yang sering didengar : Kelas atas,
menengah, menengah ke bawah dan kelas bawah.
1.
Aristoteles
mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka
yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali dan mereka yang berada di
tengah-tengahnya.
2.
Prof. Dr.
Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH.MA. menyatakan sebagai berikut :
selama di dalm masyarakat ada sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap
masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargainya maka barang itu akan menjadi
bibit yang dapat menumbuhkan adanya sitem berlapis-lapis dalam masyarakat.
3.
Vilfredo
Pareto, sarjana Italia, menyatakan bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda
setiap waktu yaitu golongan Elite dan golongan non Elite.
4.
Gaotano
Mosoa, sarjana Italia, menyatakan di dalam selruh masyarakat yang sangat kurang
berkembang, sampai masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas
selalu muncul ialah kelas yang pemerintah dan kelas yang diperinah.
5.
Karl Marx
ada dua macam di setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan
alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki
tenaga untuk di sumbangkan di dalam proses produksi.
2.
Kesamaan Derajat.
Sifat
perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umunya adalah timbal
balik, artinya seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan
kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.
Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang dinerikan dalam berbagai
sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan Hak Asasi Manusia.
Elite Dan Massa
1.Elite
Dalam
pengertian, elite itu menunjuk sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati
kedudukan tertinggi. Golongan Elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan
beberapa bentuk penampilan antara lain :
a. Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung
merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
b. Dalam hal tanggung jawab, mereka memiiki tanggung
jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
2.Massa
a. Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu
pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa
hal menyerupai crowd.
b. hal- hal yang penting dalam massa :
o Keanggotaannya berasal dari semua lapisan
masyarakat atau strata sosial
o Massa merupakan kelompk yang anonim
o sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman
antara anggota-anggotanya
c. Peranan individu di dalam Massa penting seklai
kenyataan bahwa massa adalah terdiri dari individu yang menyebar luas di
berbagai kelompok dan kebudayaan setempat.
Fungsi Elit.
Didalam
masyarakat yang heterogen tentu banyak nilai yang dijadikan anutan karena
setiap golongan atau suku bangsa tentu memiliki kebiasaan, kebudayaan maupun
ada-istiadat sendiri-sendiri. disini para elite harus dapat meyesuaikan dirinya
dalam menguasai masyarakat. dalam hal ni mereka harus memperhatikan beberapa
funngsi dalam pengambilan kebijakan untuk memimpin masyarakatnya agar terjadi kerjasama
yang baik dalam mencapai tujuan. apa yang harus diperhatikan yaitu antara lain
: tujuan yang hendak dicapai, penyesuaian diri, inergrasi, memperhatikan serta
memelihara norma yang berlaku dan memperhatikan kepemimpinan.
Tujuan
yang hendak dicapai haruslah terikat dan merupakan tujuan bersama kepandaian
dalam menyesuaikan diri terutama diri terutama bagi elite baru yang dapat
membantunya secara efektif dalam mengarahkan masyarakat untuk mencapai
tujuannya. sehubungan dengan fungsi yang harus dijalankan oleh elite dalam
memegang pimpinan ia harus dapat mengatur strategi yang tepat. dalam hal ini
kita dapat membedakan elite pemegang strategi secara garis besar sebagai
berikutnya :
a) Elite politik (elite yang berkuasa dalam mencapai
tujuan yang paling berkuasa biasanya disebut Elite segala elite).
b) Elite ekonomi, militer, diplomatik dan cendikiawan,
(mereka yang bekuasa atau mempunyai pengaruh dalam bidang itu).
c) Elite agama, filsuf, pendidik dan pemuka
masyarakat.
d) Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikologis,
seperti : artis, penulis, tokoh film, olahragawan dan tokoh hiburan dan
sebagainya.
Elite
dari segala elite dapatlah menjalankan fungsinya dengan mengajak para elite
pemegang strategi di tiap bedangnya untuk berkerja sebaik-baiknya. Kecuali itu
dimanapun juga para elite pemegang strategi tersebut memiliki prinsip yang sama
dalam menjaankan fungsi pokok maupin fungsinya yang lain, seperti memberikan
contoh tingkah laku yang baik kepada masyarakatnya mengkordinir serta
menciptakan yang harmons dalam berbagai kegiatan fungsi pertahanan dan keamaman
; meredakan koaflik sosial maupun fisik dan dapat melindungi masyarakatnya
terhadap sebagai bahaya dari luar.
Adanya
perbedaan-perbedaan dalam masyarakat bagaimanapun juga menjadi tanggung jawab
mereka uintuk dapat berkerja sama lain di dalam tiap lembaga kehidupan
mayarakat. mungkin didalam suatu masyarakat biasanya tindakan-tindakan elite
merupakan cntoh, dan sangat mungkin seorang elite diharapkan dapat melakukan
segala fungsi yang multi dimensi walaupun kadang-kadang hal itu sulit
dilaksanakan.
Langganan:
Postingan (Atom)